Setiap bulan yang kita rasakan uang gaji kita lewat begitu aja. Bahkan kita sudah mencatat semua pengeluaran besar kita, tapi tetap saja gaji lewat begitu saja. Itu karena ada pengeluaran lain yang mungkin nilainya kecil maka kita remehkan pengeluaran ini. Kita tidak sadar bahwa pengeluaran remeh inilah yang menggerus lebih banyak lagi gaji kita dibanding pengeluaran besar-besar.

Ketika kita menerima gaji atau penghasilan, pasti dengan mudah akan membayar semua tagihan-tagihan rutin yang besar karena memang langsung terlihat. Tagihan telepon, gas-listrik, internet, kartu kredit, mungkin beberapa akan menyisihkannya untuk investasi, biaya kost atau uang sekolah anak contohnya. Tetapi kenapa seharusnya uang gaji bersisa sekitar 1 sampai 2 juta, tetapi malah kurang di akhir bulan.

Inilah bocor halus yang mungkin menghabiskan gaji kita.

1. Gorengan

Makan gorengan sambil meeting tentu mengasyikkan, apalagi kalau kita seorang pemimpin team, tentunya enteng aja keluarin uang 20 ribu rupiah. Tapi sadar nggak kalau kita sebulan ada meeting 10 kali aja, berarti udah 200 ribu pengeluaran kita, belum lagi kemilan temen kita kerja, yang biasanya sore hari, wah, mungkin sebulan kita bisa ngabisin 400 ribu sd 500 ribu buat si gorengan murah meriah ini.

Jadi bocor halus yang terlihat murah meriah ini ternyata justru bisa menjadi penyebab utama bocornya uang kita.

2. Parkiran

Pernah nggak kita perhatiin berapa besar uang parkir setiap bulannya yang kita keluarkan. Mungkin kalau parkir di kantor atau Mall gampang deteksinya, apalagi kalau kita pakai langganan. Tapi bagaimana kalau ditempat-tempat yang uang parkirnya hanya diberikan sekedarnya? Dari 2000 rupiah sampai 5000 ribu rupiah per sekali parkir. Bayangkan, ngambil uang di ATM aja harus bayar parkir, beli gorengan sebentar juga bayar parkir. Bayangkan berapa pengeluaran kita sehari kalau harus bolak balik membayar parkir yang tidak terdaftar.

Biasanya karena nilainya kecil, maka kita akan lalai untuk mencatatnya, sehingga tanpa kita sadar uang gaji kita kekuras habis.

3.Rokok

Ini khusus untuk perokok ya. Pembelian rokok secara sekaligus misalnya 1 slof perbulan atau 3 slof perbulan ternyata bisa menghemat uang sekitar Rp. 1.500,- perbungkus. Atau setidaknya Rp. 50.000,- per 3 slof. Kalau kita tahu kebutuhan rokok kita sebulan, maka itu akan lebih baik jadi gampang terprediksi. Yang seringkali menjadi sulit diprediksi adalah kalau terlalu banyak teman yang meminta rokok, jadi pengeluaran akan keluar lebih besar lagi.

Tetapi lebih baik sebetulnya tidak merokok. Bayangkan kalau kita berhenti merokok, berapa besar uang yang bisa kita hemat.

4. Coffe Time

Sering kita memang terpaksa harus melakukan Cofee Time ini, baik dengan teman-teman ataupun klien kita. Seringkali ini menghabiskan banyak uang kita, karena kita tahu tempat-tempat ngopi sekarang harganya bisa luar biasa mahal. Oleh sebab itu sebaiknya kita punya budget khusus untuk ini. Dan yang terpenting pintar-pintarlah memilih tempat ngopi yang nyaman tetapi tidak dengan harga yang terlalu berlebihan.

Dengan budget yang terencana, maka kita bisa mencegah bocor halus yang tidk terkontrol.

5. Makan siang yang tidak direncanakan

Sering kita diajak makan siang oleh teman-teman kita, baik teman SD – SMP – SMA bahkan teman Kuliah. Kalau seminggu sekali bergantian. Tapi kalau terlalu sering, lumayan juga pengeluaran kita sebulan. Karena seringkali kita nggak bisa nolak undangan itu, tetapi sebetulnya bukannya tidak bisa.

Lihat deh, menu makan yang keliatan sederhana kadang bisa menggerus gaji kita yaa. Bayangkan betapa lucunya kalau minggu pertama  makan di restoran, minggu ke dua makan di warteg dan minggu ketiga dan keempat malah makan rantangan, karena isi dompet semakin menipis.

Jadi, ingat bikin budget dan displin menjalankannya. Manfaatkan fasilitas discount atau promo, kalau mungkin ada yang buy one get one … he he he.

6. Belanja di luar Budget

Pengeluaran rutin mungkin sudah kita catat yang  rapih, termasuk belanja buanan. Kebutuhan primer seperti Sembilan bahan pokok mungkin semuanya sudah terpenuhi. Termasuk the-gula-kopi, dan sabun pembersih, dan lain-lain. Tetapi seringkali pelaksanannya, begitu sampai supermarket ada promo cemilan baru buy one get one, kita bisa saja malah tergoda. Kejadian seperti inilah yang disebut bocor halus, tetapi bisa juga sih menjadi bocor besar.

Sekedar tips belanja aja nih, buat ngurangin masalah belanja di atas. Kalau ke supermarket atau Mall, perginya setelah makan alias dalam keadaan perut kenyang, percaya deh ini akan mengurangi nafsu belanja kita.

7. Belanja tidak terencana

Kata-kata SALE memang sangat menggoda,apalagi bagi perempuan. Atau kita menghadiri sebuah kegiatan di MALL dan tahu-tahu teman-teman kita mengajak lihat-lihat pameran yang ada disana. Wah ini tentunya godaan yang sangat berat untuk dilewati yaa.

Membeli pakaian, gadget atau apa pun itu boleh-boleh saja, tetapi coba rencanakanlah dulu dan bikin budget. Seandainya budgetnya sudah lewat, bersabarlah menunggu bulan depan. Sehingga gaji kita nggak habis begitu saja. Jadi cobalah kita berdisplin dengan budget yang sudah kita buat.

8. Hadiah ulang tahun mendadak.

Kadang ada teman yang berulang tahun, keponakan, dan ada teman yang baru melahirkan, kita merasa harus memberikan kado. Padahal dalam hidup nggak ada keharusan apa pun bahwa kita harus memberikan hadiah. Tetapi kalau kita tidak enak, sebaiknya kita buat budget rutin untuk pengeluaran ini. Jangan kemudian karena merasa harus, kita malah mengorbankan diri sendiri demi hal yang mungkin tidak akan terlihat.

9. Suka membantu

Ini kebiasaan baik, tetapi kalau tidak terkelola dengan baik, maka akan menjadi kebocoran yang besar. Suka membantu disini maksudnya adalah seringkali kita baik hati membelikan sesuatu buat orang lain.

Misalnya yang sederhana “Titip rokok dong”. Atau “Titip kacang dong,” atau “Titip coklat donk” dan seribu titip lainnya, yang sring kita anggap remeh, karena kita berpikir paling hanya sekali atau ah hanya satu ini dan seterusnya. Dan itu terjadi karena kita merasa nggak enak untuk menagihnya, karena mungkin takut dianggap pelit.

Nah, ternyata berimbas kepada tipisnya dompet kita.

10. Uang terbuang

Pernah perhatiin nggak, seringkali kita menerima kembalian recehan, tetapi nggak kita tempatkan dengan baik. Sehingga recehan itu terbuang-buang nggak jelas. Kelihatannya memang sedikit, coba deh kalau dikumpul-kumpul, jumlahnya bisa luar biasa.

Untuk mengatasi ini sarannya adalah, siapkanlah tempat khusus untuk menyimpan bocor halus ini. Uang ini bisa dikumpulkan terus sampai besar, atau langsung digunakan buat kebutuhan-kebutuhan kecil lainnya seperti bayar parkir dan lain lain.

11. Kartu Kredit

Penggunaan kartu kredit yang tidak terkontrol bisa menjadi bocor halus yang luar biasa, bukan hanya karena bunganya yang tinggi, tetapi juga denda keterlambatan yang cukup besar bisa membuat ini bukan lagi bocor halus lagi tetapi menjadi bocor besar.

Sarannya adalah, yang pertama jangan terlambat bayar yang kedua adalah bayar penuh dan yang ketiga, sandainya kita nggak sanggup bayar penuh dan bisanya cicil, cobalah rubah menjadi cicilan tetap supaya bunganya murah dan uang yang dianggarkan setiap bulan terprediksi.

Nah teman-teman, inilah bocor-bocor halus yang kita waspadai, supaya uang kita bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Misalnya buat tabungan atau investasi.

 

Salah satu pilihan INVESTASI, klik dibawah ini …

 

Info Contact Telp/WA : 08161963144Profil Bang Dito