Kerjakan Tugas Kita dengan Disiplin

Pagi ini adalah akhir dari sebuah bulan, setelah memberikan salam pagi dengan teman-teman agen. Saya mulai melakukan aktifitas hari ini dengan membuka Whatsapp Bisnis saya. Memang disiplin adalah sesuatu yang tidak mudah, karena begitu banyak godaan yang bisa kita lakukan.

Saya liatin label-laber yang warna warni menghiasi handphone. Sambil membaca pelan-pelan urutan label itu, dan behenti pada label bertulisan Hot Prospek dan Sudah Ilustrasi. Dan membuka satu-satu isi daftar nama yang ada di dalam label tersebut. Kemudian saya tegur satu-satu nama-nama yang bertebaran di label itu, yaitu orang-orang yang pernah saya berikan ilustrasi dan sudah memberikan sinyal yang positif.

Selamat pagi Pak, apa khabar? atau Selamat pagi Bu, apa khabar? Saya lakukan sekaligus sekitar 15 calon nasabah yang ada dalam label tersebut. Sambil melihat2 email yang ada di handphone menghabiskan waktu menunggu yang kadang membosankan. Akhirnya satu-satu mulai menjawab, sambil berbasa-basi sedikit, mulai deh bertanya kelanjutan dan mencoba membuat janji pertemuan. Dan akhirnya saya mendapat satu pertemuan yang mau ditemui jam 3 sore, sementara yang lain ada yang minta hari lain ada pula yang langsung menolak mengambil. Dan yang menolak mengambil langsung dikeluarin dari label supaya saya nggak terkamuflase dengan banyaknya calon nasabah yang menunggu.

Singkat cerita, saya menuju sebuah rumah sakit tempat kita sepakati bertemu, sekitar jam 14.45 saya sudah sampai dan menghubungi dia. Ternyata dia masih dirumah, dan minta supaya pertemuan dipindah kerumahnya. Butuh sekitar 45 menit untuk mencapai rumahnya.

Sampailah saya dirumahnya dan bisa bertemu dengan dia yang ternyata sedang bersiap-siap ke RS untuk antar anaknya. Akhirnya saya lanjut menjelaskan produk kesehatan yang dia minta dengan premi 36 jt per tahun. Dan tanpa berpikir panjang dia langsung putuskan mengambil.

Akhirnya pengisian aplikasi saya mulai, nggak makan waktu lama sekitar 15 menit sudah selesai dan masuk ke dalam sistem pembayaran, tetapi dia ternyata buru-buru mau ke RS. Dan tahu-tahu dia serahkan 3 kartu kreditnya dan satu HP buat proses sendiri pembayarannya. Betul-betul kaget, karena baru kali ini ada klien yang bisa langsung percaya menyerahkan Kartu Kreditnya ke saya.

Ternyata dia kasih tiga kartu karena dia nggak tahu kartu mana yang bisa dipakai, akhirnya saya coba satu-satu dan kartu ketiga yang berhasil melakukan pendebetan. Selsesailah proses closing itu, setelah menyerahkan kartu-kartu itu dan HP ke penjaga rumah, saya pamit pulang. Yang luar biasa baru sampai rumah, saya dapat notifikasi bahwa polis sudah disetujui, luar biasa FWD.

Jadi teman-teman pembaca, jngan pernah berhenti sebelum lonceng berbunyi, karena kita nggak pernah tahu kapan Tuhan akan memberikan suatu rezeki ketika. SALAM SUKSES.