Diawal tahun 2018 ini, FWD Life memberikan hadiah kepada agen-agennya wisata ke Guilin, sebuah surga di China Selatan. Bayangkan dalam 3 bulan hanya mencari 30 orang yang mau menabung 1 jt sebulan saja maka akan mendapat hadiah jalan-jalan ke distinasi ini. Bahkan kalau mendapat 40 orang maka akan mendapat 2 tiket, FWD memang BEDA. Ini semua masih diluar komisi dan bonus yang akan diterima, asyikkan …

Sebelum kita kejar destinasi ini, yuks kita coba mengenal Guilin dulu, supaya semangat mengejarnya.

GUILIN, SURGA DI CHINA SELATAN YANG MENAKJUBKAN

Guilin berada di China Selatan dan memiliki pemandangan unik dan indah. Dalam pepatah China, Guilin disebut juga “Tempat terindah, surga dunia”. Posisinya di Guangxi Zuang dan di tepi Barat sungai Lijiang, kota ini sudah ada sejak jaman Dinasti Qin, tahun 214 SM.

Sungai Lijiang membelah kota dari Utara ke Selatan sampai ke Kota Yangshuo. Kita dapat berkunjung ke Guilin dengan melakukan penerbangan dari Hongkong sekitar 90 menit. Bila dengan penerbangan dari kota lain, kita bisa langsung menuju Guilin atau transit di kota lain dan turun di Bandara Liang Jiang, 30 Km sebelah barat pusat kota. Lewat jalur darat kita juga bisa mengunjungi Guilin. Biasanya dengan kereta atau bus dari beberapa kota di China seperti Beijing, Shenzhen, Guangzhou, Kunming, Nanning dan Chengdu.

Guilin tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan Beijing dan Shanghai. Luasnya sekitar 27.809 Km2. Guilin berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa yang terdiri dari berbagai etnis China. Kira-kira ada 6 suku disana dari sekian banyaknya suku bangsa di China yaitu suku Zhuang, Yao, Hui, Miao, Han dan Deng.

Penduduk Guilin cukup ramah terhadap pendatang dan wisatawan. Kota tersebut sudah lama menjadi daerah wisata, jadi penduduk setempat sedikit-sedikit bisa berbahasa Inggris. Konon, ada cerita yang beredar tentang wanita dari suku Miao di Guilin. Bila wanita dari suku Miao tertarik dengan seorang pria, ia akan berusaha menginjak kaki pria tersebut. Biasanya, pria yang diinjak kakinya akan teringat terus kepada wanita suku Miao tersebut dan akan kembali lagi mencari wanita yang menginjak kakinya untuk dinikahi. Menurut cerita, banyak pria bule yang kembali lagi ke Guangxi dan menikahi wanita dari Suku Miao.

Untuk menyusuri Li River dapat dilakukan 2 cara yaitu dengan menggunakan rakit atau kapal. Bila dengan rakit seharga sekitar 180 Yuan dan dengan kapal seharga 500 Yuan. Dari bagian atas kapal kita bisa menyaksikan pemandangan sepanjang Li River bila udara cerah dan tidak hujan. Diatas kapal juga disediakan makan siang dan makanan kecil. Harga beraneka ragam, tergantung paket yang kita ambil.

IMG_2601
Kapal yang menyusuri Li River. 

Kalau saya perhatikan, pemandangan di sepanjang Li River menyerupai lukisan-lukisan China yang sering kita lihat. Menurut cerita, konon Guilin merupakan dasar laut. Perubahan alam yang menyebabkan banyaknya peninggalan gunung-gunung batu Karst. Secara geografis, China Selatan merupakan daerah Karst utama di dunia dan Guilin merupakan yang paling khas karena berbentuk sebuah teluk sejak beberapa ratus tahun yang lalu.

Setting bukit-bukit lancip berwarna hijau dan sebagian tertutup kabut dengan sungai lebar yang mengalir dibawahnya, disertai pemandangan batu Karst yang berwarna putih kecoklatan, benar-benar nyata dan bukan sekadar imajinasi seniman-seniman China. Ternyata seniman-seniman China banyak yang terinspirasi dengan keindahan Guilin dan menuangkannya dalam lukisan.

Perjalanan tur dengan kapal dimulai dari dermaga Zhujiang yang terletak sekitar 23 Km di Selatan dari pusat kota Guilin. Kami akan menyusuri sungai sejauh 83 Km menuju Yangshuo, yang merupakan kota kecil di bagian Selatan Guilin.  Perjalanan kira-kira ditempuh selama 3 jam. Sejak dari dermaga, kita akan disuguhi pemandangan bukit-bukit Karst yang diberi nama sesuai dengan bentuknya. Ada bukit yang berbentuk seperti ibu menggendong anaknya, bukit yang berbentuk seperti Unta, Kepala Kerbau, Mahkota dan menyerupai topi.

Setelah turun dari kapal menyusuri Li River, kita akan menelusuri sebuah kota kecil yang bernama Yangshuo. Kota ini walaupun kecil nyaris tidak pernah tidur, ramai dan banyak wisatawan asing melancong disini, terutama wisatawan-wisatawan backpacker. Daerah ini merupakan tempat favorit bagi para backpacker.

IMG_2631
Deretan gunung batu karst yang menakjubkan. 

Di satu sisi, budaya China masih melekat kuat, namun banyak terdapat Bar dan Pub-Pub tempat nongkrong para backpacker. Banyak bangunan dua lantai disini. Biasanya lantai pertama untuk berdagang atau sebagai restaurant dan lantai kedua untuk penginapan backpacker. Di Yangshuo curah hujan tergolong tinggi. Walaupun China sedang mengalami musim panas, di kota ini bisa turun hujan setiap hari.

Walaupun kota ini banyak turis melancong dan tinggal untuk jangka waktu cukup lama, ternyata tidak terdapat Money Changer sama sekali di sepanjang jalan dan sisi kota tersebut. Lebih baik menyiapkan mata uang Yuan Karena membawa dollar Amerika atau mata uang lainnya sangat menyulitkan kita disana.

Salah satu spot menarik di Yangshuo adalah West Street. Disini kita bisa menikmati Yangshuo secara maksimal. Jarang terdapat polusi udara karena kendaraan bermotor dilarang lewat. Mereka hanya memperbolehkan pejalan kaki dan sepeda. Banyak bangunan-bangunan China tradisional dilestarikan berpadu dengan bangunan-bangunan modern bergaya barat dengan latar belakang pemandangan bukit-bukit lancip dan pepohonan rindang. Kita bisa duduk santai dibawah pohon rindang sambil menikmati pemandangan sekitar bila tidak ingin jalan-jalan atau berbelanja. Selain itu, bila kita ingin berbelanja, banyak toko-toko yang menjual souvenir,T-Shirt, lukisan, tas, jaket, aksesoris dan masih banyak lagi.

Salah satu souvenir yang menjadi khas Guilin dan tidak ada di kota-kota lainnya adalah Bola Cinta. Konon, ada seorang Gadis dari Dusun Liuzhou yang bernama Liu Sanjie. Ia cantik dan pandai bernyanyi. Ia selalu menyanyi saat bekerja di ladangnya. Suatu hari, Liu berniat ke Yangshuo naik rakit dan tinggal disana. Ia membuat bola cinta dan memberikan pada pemuda yang dicintainya.

Kemudian mereka hidup berbahagia sampai selamanya. Maka, banyak souvenir Bola Cinta dijual di Guilin. Souvenir ini terbuat dari kain berbentuk bulat berwarna-warni dan berhiaskan ornamen-ornamen China. Menurut mitos, Bola Cinta ini harus diberikan pada orang yang kita cintai biar hubungan kita langgeng dan awet.

Ada sebuah destinasi yang menarik yaitu Gua Seruling. Gua ini berusia 180 juta tahun dan ditemukan sekitar tahun 1940-an. Gua tersebut disebut Gua Seruling karena banyak alang-alang tumbuh disekitar gua dan banyak orang membuat pipa dan seruling dari alang-alang tersebut.

Disana banyak terbentuk Stalagtit dan Stalagmit yang beraneka ragam. Gua dengan kedalaman 240 M ini dihiasi lampu-lampu yang berwarna-warni. Gua ini juga pernah menjadi lokasi syuting film Sun Go Kong. Stalagtit artinya batu kapur yang tumbuh dari bagian atas gua menuju bagian dasar gua, sedangkan stalagmit tumbuh menjulang dari dasar gua menuju ke atas.

Stalagtit dan stalagmit biasanya tumbuh berwarna putih karena pengaruh atom Ca dalam CaCO3 yang membutuhkan waktu cukup lama untuk terbentuk. Hal ini termasuk keindahan Gua Seruling yang membutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun hingga terbentuk gua yang indah.

Setelah Gua Seruling, lokasi menarik lainnya adalah Bukit Gajah atau Elephant Trunk Hill yang terletak di persimpangan Sungai Li dan Sungai Taohuajiang. Bukit ini berdiri megah di tepi Sungai Li seperti gajah mencelupkan belalainya ke Sungai Li untuk memuaskan dahaganya.

Konon, pada abad ke-14, ada legenda di atas Pagoda di Bukit Gajah, ada sekelompok Gajah Sakti yang tidak ingin pulang ke kayangan setelah menyaksikan keindahan kota Guilin. Namun kaisar Giok memerintahkan untuk membunuh Gajah-Gajah yang tidak ingin pulang tersebut. Akhirnya Gajah-Gajah yang tidak ingin pulang dibunuh oleh Kaisar.

Menurut legenda, kaisar yang murka memaku Gajah yang sudah mati di tepi Sungai Li untuk selama-lamanya. Demikianlah legenda di Bukit Gajah tersebut sehingga sampai sekarang tempat itu disebut sebagai Bukit Gajah. Bukit Gajah merupakan lokasi yang bagus untuk berfoto. Tema Gajah dapat ditemukan di sepanjang area taman. Sebuah patung gajah yang lucu ditempatkan di tepi sungai dan taman-taman disekitarnya sangat terawat.

IMG_2766.JPG
Aliran sungai di Elephant Trunk Hill.

Dengan ditunjang infrastruktur dan informasi pariwisata yang memadai, Guilin layak dikunjungi dan  menjadi ajang rekreasi serta tempat refreshing yang tepat bagi pelancong yang hendak menarik diri sejenak dari hiruk-pikuk metropolitan. Selain itu, Kota ini tidak terlalu besar dan masyarakatnya  cenderung memegang teguh tradisi dan budaya China, walaupun banyak turis-turis barat melancong dan menetap di kota ini. Budaya Barat dan China sangat terasa di kota kecil Yangshuo.

Pemandangan Guilin yang indah merupakan perpaduan warisan budaya dan keindahan alam. Dengan cerdik mereka memanfaatkan potensi Sungai Li sebagai wisata alam. Paket-paket wisata cenderung dikemas bertemakan alam dan budaya. Festival-festival dan atraksi-atraksi tradisional dibuat menjadi tontonan menarik dan menjadi andalan wisata yang sangat bagus.

Jadi jangan diliatin aja, langkah pertamanya kan harus daftar dulu, silahkan WA ke 08161963144 atau Klik gambar dibawah buat daftar.

Info Contact Telp/WA : 08161963144Profil Bang Dito