” Uang, uang ke manakah kamu mengalirnya, belum habis bln. dompetku telah kempes… oh uangku cepat benar habis terpakai… ” Perasaan seperti ini bukan hal aneh bagi setiap orang. Berapa banyak uang yang kita punya tidak pernah cukup, tetapi sebenarnya kalau kita bisa gunakan dengan pas dan bijak harusnya bisa saja, paling tidak hindari berhutang seandainya memang harus lakukan seperlunya saja.
Pengelolaan keuangan dapat sukses jika kita membuatnya sesuai dengan pendapatan kita. Ada dua macam hal yang perlu kita kenali, pertama : uang atau pendapatan kita ditambah pendapatan pasangan kita, termasuk juga pekerjaan sambilan apabila ada.
Pengelolaan keuangan dapat sukses jika :
Mempunyai komitment kuat
Rintangan apapun di depan kita, kecuali sangat darurat (umpamanya, ada yang wafat dunia, masuk rumah sakit), tak lagi menghambat Kita untuk tetap mematuhi ketentuan yang telah Kita tetapkan, baik masih bujangan atau menikah. Istilah ” tak ada garis abu-abu ” atau ” hitam serta putih jelas bedanya ” sangat membantu jika kita bertahan pada prinsip ini. Bila kita telah berjanji tidak memakai kipas angin di sepanjang hari terkecuali malam hari, maka jalanilah.
Berdarah dingin
Berarti berpikirlah sebelum memutuskan, jika memang perlu satu hari semalam. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan seperti, ” Apakah saya harus meminjamkan uang saya pada rekan saya? “, ” Perlukah saya beli mobill ” Kita baik atau murah hati tidak ditetapkan oleh seberapa besar yang kita mampu beri atau belanjakan tetapi lebih pada mampu mematuhi asasnya serta menggerakkan prinsip yang kita tetapkan, Namun pada saat yang lain dibutuhkan keluwesan. Contoh : Rekan saya pegawai berpendapatan kecil tengah memerlukan pertolongan karna suaminya barusan di phk. Salah seseorang anak mereka masuk sekolah mengagumkan dengan cost yang cukup mahal. Karena itu dia memerlukan uang untuk membayar uang sekolahnya. Dia datang pada saya, karna saya telah memutuskan tidak untuk meminjam atau meminjamkan uang jadi saya mencari langkah lain membantu rekan saya ini. Saya pergi ke bagian amal di sekolah dimana saya bekerja serta membahas permasalahannya. Mereka sepakat untuk membantu putra rekan saya ini untuk membayar uang sekolahnya.
Keperluan vs Hasrat
Makin besar pendapatan seorang makin susah membedakan keperluan serta hasrat. Makin laparnya seorang makin lebar matanya untuk beli yang ada di depan mata. Makin kurang pengendalian diri makin gampang keluarkan uang untuk beberapa hal yg tidak diperlukan. Umpamanya kita bakal belanja bulanan, konsumsilah sebelumnya pergi belanja agar waktu kita lihat jajanan yang menarik yang tak ada di daftar belanjaan kita, kita tidak membelinya. Iri hati sering menaklukkan fikiran jelas kita, umpamanya harusnya tidaklah perlu beli pakaian yang tengah trend tetapi karna rekan menggunakannya jadi saya mesti juga memilikinya. Lantas apakah pakaian yang lagi trend butuh dibeli? Di lain pihak keringanan menggesek kartu kredit jadi argumen pas alias mencari pembenaran. Kita tertarik dengan terdapatnya promosi panci listrik dengan semua keringanannya, karna kita memikirkan pekerjaan kita bakal tambah lebih enteng serta cepat dengan terdapatnya panci listrik serta keringanan kartu credit yang kita punyai jadi tanpa ada memikirkan panjang kita menggeseknya. Pertanyaannya apakah kita betul-betul memerlukan panci itu atau apakah panci itu akan bermanfaat, jadi kita membelinya.
Tahu kemampuan
Mengerti siapakah diri serta seberapa besar pendapatan tetap kita itu yang utama dalam menganggarkan berbelanja. Peribahasa yang berbunyi, ” Besar pasak dari pada tiang ” mungkin saja butuh diaplikasikan dengan kewaspadaan tinggi. Terutama untuk kita yang mempunyai pekerjaan sambilan. Pekerjaan sambilan ini yaitu pekerjaan yang peluang besar pendapatannya tidak tetaplah. Umumnya kita sudah mengetahui kurang lebih kapan kita repot kapan sepi serta estimasikan tiap-tiap tahunnya serta kurangilah 10-20% dari estimasi kita untuk berjaga-jaga jika estimasi kita jauh dari yang kita prediksikan, lalu bagilah 12 serta jumlah tersebut pendapatan penambahan bulanan kita. Belanja lebih dari kesanggupan kita menyebabkan hutang makin menumpuk hingga waktunya bakal tiba kita kehilangan mawas diri, harga diri, serta keluarga (dapat terjadinya perceraian).
Yakin Diri
Bila orang beragama bakal menyebutkan ” iman “. Yakinlah kalau kita mampu, menggerakkan system yang telah kita serta pasangan kita tetapkan. Hati serta fikiran jelas bakal terbuka serta membantu kita menangani kekurangan pendapatan kita. Bakal terdapat beberapa ide yang muncul karna kita yakin kalau kita mampu menjalankannya. Mempunyai pengetahuan kesehatan, menjahit, memotong rambut, melakukan perbaikan perlengkapan serta mekanik walau sedikit bakal menguatkan yakin diri kita.
Janganlah berhutang
Hutang tidaklah pendapatan, oleh karenanya hutang mesti dibayar kembali. Ini mesti jadi pegangan kita. Hutang berlangsung karna beragam jenis argumen. Apapun argumennya sekali kita telah berhutang jadi bakal terulang ke-2 kali, tiga kali dan sebagainya serta ini bakal jadi rutinitas kita. Sebelumnya berhutang, bertanyalah, ” kenapa berhutang, dapatkah (saksikan pendapatan kita) saya membayar kembali, berapakah lamakah diperlukan untuk melunasi, dapatkah saya menunda lain kali? ” dsb. Ini bakal membantu kita menghindar hutang berlangsung. Makin sulit kita membayar hutang kita, makin besar lubang hutang yang kita buat. Saran saya, upayakanlah sekeras mungkin saja tidak untuk berhutang. Misalnya, hutang seperti credit tempat tinggal dapat dibenarkan, karna tanpa ada tempat tinggal uang kita bakal habis cuma untuk membayar sewa tempat tinggal. Hutang seperti beli panci ke-2 tidak dapat dibenarkan, karna tanpa ada panci ke-2 Anda masih tetap dapat masak.
Pendapatan Tetaplah plus Pendapatan Penambahan, apabila ada.
Cobalah simak tabel percontohan berikut ini :
40% Keperluan Tempat tinggal Tangga
Belanja
Rekening air, listrik, telepon, internet
Pemeliharaan rumah
Uang sekolah serta buku
Kesehatan (dokter, obat)
33% Credit Rumah
Angsuran Rumah
Angsuran Mobil
10% Transportasi
Bensin
Pemeliharaan Mobil
Parkir serta/atau Tol
Angkutan umum
10% Hutang
Kartu Credit
Hutang Pribadi
5% Tabungan
7% Lainnya
Liburan
Baju/sepatu
Makan diluar
Tiap-tiap orang mempunyai keperluan yang berlainan, oleh karenanya kita dapat buat tabel sendiri sesuai dengan keperluan kita, tetapi pada intinya nyaris serupa mirip contoh diatas yakni sejumlah 33% pendapatan kita dibayarkan ke credit tempat tinggal serta beberapa untuk mobil, jika memang perlu. Pastinya jika kita telah mempunyai tempat tinggal sendiri jadi persentase untuk credit tempat tinggal dapat diperkecil serta kita dapat memakai untuk keperluan utama yang lain. Biasanya 40% untuk keperluan rumah tangga kita serta bekasnya bisa kita untuk sesuai sama sisi manakah yang memerlukan semakin banyak. Satu hal pastinya, tabel ini bisa menolong kita mengatur biaya berbelanja kita. Lihat tabel ini pasti menyebabkan pendapat positif serta negatif. kita mungkin saja memikirkan ” Tidak mungkin! ” Seperti yang saya katakan, kitalah yang tahu seberapa banyak pendapatan kita, kitalah yang mengaturnya serta memastikan berapakah % yang kita perlukan untuk transportasi, umpamanya : jika Anda terasa kalau 10% kurang untuk transportasi mungkin saja kita butuh kurangi persentase dari sebagian bagian yang kita rasa tidak atau kurang memerlukan serta memberikan persentase ke bagian transportasi dan sebagainya.
Memakai Beberapa bahan yang ada
Beberapa cara begini :
sebelumnya menanak nasi : ambillah beras satu sendok, setiap saat menanak sehari-hari. Bila kita menanak nasi 2 x jadi kita mempunyai dua sendok beras tabungan hari itu dari beras yang bakal kita tanak. Janganlah lupa tiap-tiap bln. atau setiap saat kita beli beras, jadi beras atau apa sajakah yang kita tabung yang memerlukan rotasi, jadi ubahlah dengan yang baru serta pakai yang kita simpan.
sebelumnya menggoreng, kita dapat juga ambil satu sendok minyak bersih serta taruh sendiri serta kerjakan juga rotasi, sesudah bisa menabung satu botol minyak.
memberi baju yang telah kekecilan pada adiknya (dengan type kelamin yang sama pastinya).
Matikan listrik pada pagi hari hingga sebelumnya gelap.
Baju kita sendiri apabila telah jemu digunakan, karna keseringan menggunakannya, atau kurang serta berbahan masih tetap bagus, kita bisa permak jadi satu pakaian atau rok bawah anak kita.
Menanam di pot (bila tidak mempunyai tempat lebih) tanaman sejenis bawang daun, cabai, tomat, dsb yang gampang ditanam. kita dapat memakai cangkir sisa yang telah retak, mangkuk plastik serta semacamnya. Apa sajakah yang kita prediksikan dapat digunakan.
buat penganan atau makanan ringan kecil sendiri.
Mengelola keuangan memanglah memerlukan ketrampilan sendiri serta selalu belajar mencari sisi manakah yang dapat dikurangi atau ditambah hingga prima seperti yang Anda berharap. Bukalah mata serta wawasan kita pada sisi pandang orang lain. Jangan sampai kecil hati jika gagal hari ini serta ulangilah lagi hari depan dengan pemikiran yang baru.
Thanks, great article.
Sama2, semoga bermanfaat …