Memilih investasi yang menghasilkan keuntungan itu sangatlah perlu. Karena kita taruh uang kita di bank dalam bentutuk tabungan hasinya tidak menarik lagi.
Resiko menabung di Bank memang rendah, tapi tidak menguntungkan. Karena harus diingat, uang yang diendapkan di bank nilainya semakin berkurang karena tekanan inflasi. Jadi resiko terbesar di bank adalah kepastian bahwa kita akan rugi secara nilai.
Jadi kalau kita memegang uang 1 jt saat ini, maka tahun depan nilainya pasti lebih rendah dari pada sekarang. Jadi uang yang disimpan di bank nilainya akan berkurang dari waktu ke waktu. Berarti, kita hanya dapat membeli barang lebih sedikit dari pada awal tahun dengan jumlah uang yang sama.
Resiko inflasi inilah yang membuat orang untuk melirik investasi yang bisa mengalahkan inflasi. Ini membuat orang mulai mencari alternatif lain di luar tabungan dan deposito sebagai instrumen investasi. Bagaimana tidak, tawaran bunganya saja gagal mengalahkan inflasi.
Kalau pun ada yang menawarkan suku bunga tinggi itu pun tidak mendapat jaminan dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Karena LPS hanya menjamin simpanan pada nominal dan suku bunga tertentu. Misalnya saat ini LPS hanya menjamin bunga sebesar 6,25% dan maksimal tabungan atau deposito yang dijamin adalah 2 Milyar.
Maka itu perlu dipertimbangkan instrumen investasi lain di luar tabungan dan deposito yang sanggup melawan inflasi. Minimal kekayaan yang sudah didapat tidak tergerus inflasi.
Apa saja instrumen yang bisa dipilih?
Investasi Reksa Dana
Berinvestasi reksa dana terbilang mudah dan gampang. Bahkan nominalnya pun bisa mulai dari Rp 100 ribu. Jenis reksa dananya pun beragam. Mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, saham, campuran, dan lain sebagainya.
Cukup cari produk reksa dana yang sesuai, tentukan manager investasinya, baca prospektus, kalau tertarik beli, dan terakhir transfer dananya. Cara belinya juga gampang bisa lewat manager investasi atau beli langsung lewat bank yang ditunjuk.
Buka rekening reksa dana layaknya buka rekening di bank. Tinggal isi formulir, sertakan identitas diri, dan pastinya siapkan dana yang hendak ditanamkan. Satuan reksa dana dihitung berdasarkan unit penyertaan (UP) dan nilai aktiva bersih (NAB).
Katakanlah harga reksa dana produk X harga NAB Rp 1.200, maka kalau membeli 1.000 UP butuh dana Rp 1,2 juta. Ketika akhir tahun NAB menjadi Rp 1.500 maka Anda untung Rp 300 ribu.
Sebaliknya kalau NAB turun menjadi Rp 1.000 maka rugi Rp 200 ribu. Ketika NAB turun, keputusan paling bijak adalah tidak menjualnya agar tak rugi.
Harus diingat, bahwa investasi di reksadana idealnya untuk jangka waktu menengah, sekitar 2 tahun s/d 5 tahun.
Investasi Unit Link
Banyak orang berpendapat bahwa unit link bukanlah investasi, tapi sebuah bentuk proteksi yang dibuat perusahaan asuransi. Tetapi kalau kita lihat lebih detail, produk unit link ini sebetulnya pengembangan dari produk reksadana. Bedanya, kalau reksadana dibuat untuk investasi jangka menengah sekitar 2 sd 5 tahun, sementara Unit Link dibuat untuk investasi jangka panjang yaitu di atas 5 tahun. Karena Unit link dilengkapi proteksi yang biasanya kemungkinan terjadinya pada jangka panjang. Misalnya, kalau tertanggung terkena Penyakit Kritis, maka dia nggak usah setor lagi, malah dikasih uang sebesar tabungan sampai dengan usia 65 tahun.
Cara kerjanya sangat mirip dengan reksadana, bedanya disini ada beberapa biaya yang tidak ada di reksadana. Dan di unit link ini bagusnya pemendahan investasi biasanya tidak ada biaya, sementara di reksadana harus dijual dulu dan beli di investasi yang berbeda.
Unit link ini idealnya adalah buat investasi jangka panjang di atas 10 tahun. Jadi kalau ada yang menawarkan investasi unit link buat jangka pendek atau menengah, pastilah kurang tepat.
Investasi saham
Investasi jenis ini menuntut pengetahuan lantaran berisiko tinggi. Maka itu perlu kalkulasi yang matang, terukur, dan bukan spekulatif.
Mengawali investasi saham hampir mirip dengan reksa dana. Tinggal buka rekening di sekuritas.Carilah sekuritas yang sudah punya reputasi dan layanan yang ditawarkan seperti beban biaya yang rendah dan kekuatan modalnya. Dokumen yang dibutuhkan antara lain salinan identitas diri, No NPWP, dan berkas-berkas yang diminta sekuritas.
Biasanya rekening bakal aktif dalam waktu 3 X24 jam setelah menyetor deposit yang sesuai dengan keinginan Anda berinvestasi. Barulah bisa bertransaksi saham.
Keuntungan bermain disaham ada dua macam, keuntungan dari pembagian deviden dan keuntungan dari kenaikan harga saham tersebut yang biasanya disebut Capital Gain.
Saat ini berinvestasi saham tak perlu modal besar. Mulai dari Rp 5-10 juta pun sudah bisa bertransaksi. Tetapi harus diingat bahwa saham ini dapat dimainkan untuk jangka pendek atau jangka panjang. Kalau jangka pendek dimainkan secara aktif sementara buat jangka panjang dimainkan dengan pasif.
Investasi Obligasi.
Obligasi adalah sebuah surat hutang. biasanya ada dua jeni, yang pertama dikeluarkan oleh negara dan yang kedua dikeluarkan oleh perusahaan. Keuntungan yang ddapat dari obligasi ini biasa disebut kupon. Bunga yang ditawarkan biasanya lebih tinggi dari pada tabungan dan deposito. Bagi investor dia mendapat bunga lebih tinggi, sementara bagi perusahaan mereka mendapat bunga pinjaman lebih rendah.
Obligasi ini juga dapat diperjual belikan, dan apabila harganya naik itu merupakan keuntungan investor yang biasa disebut Capital Gain.
Obligasi biasanya digunakan untuk investasi menengah.
Investasi Emas
Emas bagi sebagian kalangan dianggap paling rendah risikonya sebagai instrumen investasi. Meski begitu, harga emas tak memberikan kemudahan cashflow seperti instrumen investasi lain. Emas baru jadi likuid ketika dijual lagi.
Kalau pun mantap berinvestasi emas, disarankan untuk membelinya langsung ke PT Antam karena dilengkapi dokumen resmi. Simpanlah di tempat aman dan kalau perlu menyewa deposit box di bank.
Dari segi harga, emas batangan dengan berat di atas 50 gram lebih murah daripada emas pecahan kecil seperti 5 gram maupun 10 gram. Meski begitu kalau diukur dari sisi likuid-nya, emas pecahan kecil lebih gampang dijual karena nilainya tidak sebesar emas pecahan besar.
Kalau dana terbatas memang lebih afdol menabung emas dengan pecahan kecil. Sangat disarankan menjual emas ke pembeli langsung ketimbang ke toko emas.
Investasi properti
Tak perlu takut berinvestasi properti meski modal yang dibutuhkan lumayan besar. Bisa dimulai kok dengan membeli rumah seken dengan harga di bawah Rp 500 juta.
Lagi pula pasar untuk rumah di rentang harga di bawah Rp 500 juta sangat banyak. Rumah seharga itu bisa disewakan kepada keluarga muda yang cenderung dananya terbatas.
Mudah saja menetapkan harga sewanya. Rata-rata harga sewanya di kisaran 3-7 persen dari harganya. Itu pun tergantung lagi dengan lokasi. Kalau sudah full furnish bisa lebih mahal lagi.
Keuntungan dari investasi ini adalah kenaikan harganya tiap tahun yang cukup menggiurkan, rata-rata antara 10-20 persen. Kenaikan harga bisa lebih tajam lagi jika di lokasi tersebut dibangun jalan tol maupun pembangunan infrastruktur lain.
Berinvestasi di properti tak harus menggunakan dana sendiri. Anda bisa mengajukan pembiayaan KPR ke bank. Tapi sebelumnya sudah melewati perhitungan dan perencanaan yang matang.
Tapi ingat yaa, investasi properti ini sangat bagus buat dimainkan secara jangka panjang. Seandainya ada yang naik tinggi dalam waktu singkat, biasanya itu hanya temporer saja. Dan investasi ini tidak liquid, sehingga kalau kita perlu harus dijual dari jauh-jauh hari.
Akhir kata, do action! Berinvestasi itu bukan wacana tapi langsung ke aksi.
Maksimalkan uang lebih yang dimiliki setelah sebagian habis dikonsumsi. Atau bisa juga menekan gaya hidup lebih hemat lagi untuk berinvestasi.
Tak usah berpikir berinvestasi itu membutuhkan modal besar. Cukup mulailah dari yang kecil.
You are my aspiration , I have few web logs and rarely run out from to brand.
Tq yaa ..